Selasa, 09 Desember 2014

Topik 10 - Kualitas Pelatihan ; MANAJEMEN PELATIHAN

pada matakuliah ini saya tidak dapat masuk kuliah , akan tetapi saya bertanya kepada teman kelompok saya tentang diskusi mata kuliah ini . Berikut hasil diskusi materi kualitas pelatihan :


KUALITAS PELATIHAN
A.    Pengertian Kualitas Pelatihan
Pengertian Mutu menurut beberapa Ahli :
1.      W. Edwards Deming menyatakan bahwa kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
2.      Armand V. Fiegenbaum, mendefinisikan mutu sebagai kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). 
Mutu atau kualitas merupakan standar yang harus dipenuhi oleh organisasi atau industri produk dan jasa untuk memenuhi persyaratan dan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan pelanggan untuk memuaskannya.
Pengertian Pelatihan menurut beberapa Ahli :
1.      Menurut Mathis (2002), Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.
2.      Pelatihan menurut Gary Dessler (2009) adalah Proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”.
Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja.
Kualitas Pelatihan adalah standar yang harus dipenuhi oleh organisasi atau industri produk dan jasa untuk memenuhi persyaratan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja.
B.     Pengukuran Efektivitas Pelatihan atau Training
            Pengukuran efektivitas pelatihan merupakan suatu tantangan, dimana dalam faktanya, ada hubungan antara usaha pelatihan dan hasilnya dalam pekerjaanan. Serta tidak ada yang dapat menyangkal bahwa pelatihan berperan dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kinerja pegawai perusahaan, yang merupakan kinerja keseluruhan unjuk kerja suatu perusahaan.
Dalam pelatihan terdapat korelasi yang bagus dengan kinerja sehingga para pemilik perusahaan terbaik di seluruh dunia terus mencari cara yang lebih bagus dan sistematis untuk melakukan pelatihan karyawannya. Tanpa mengabaikan fakta bahwa ada hubungan langsung antara program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan yang melakukan pelatihan yang saat ini tidak terbantahkan lagi, pengumpulan umpan balik akan membantu untuk menyesuaikan usaha untuk semakin memajukan program pelatihan ini.
Metodologi Campuran:
            Gaya belajar setiap individu adalah berbeda-beda. Untuk menjabarkan cara mengajar dan belajar suatu hal dapatlah berbeda-beda. Apa yang mungkin berhasil untuk pelatihan dalam subyek teknikal mungkin tidak akan dapat diterapkan untuk hal tingkah laku, demikian juga sebaliknya. Dengan memanfaatkan teknologi dan perkembangan dalam budaya belajar di internet, maka pelatihan tidaklah menggunakan cara pelatihan tradisional saja.

C.    Pemanfaatan Pengukuran Kualitas Pelatihan
            Pengukuran efektivitas training melalui kinerja masing-masing individu akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan usaha perusahaan. Dengan mengetahui kinerja karyawan setelah mengikuti training, perusahaan bisa mengetahui apakah mereka benar-benar telah berubah ataukah tidak setelah mengikuti training.
·         Pengukuran spesifik ditingkatkan organisasi pada produksi
·         Perbandingan produktivitas peserta training
·         Survei Attitude
·         Reaksi
·         Pengetahuan   
·         Perilaku          
·         Hasil
Ada banyak manfaat yang nyata dan manfaat lain yang sangat penting tetapi lebih sulit untuk diukur demikian juga dengan pelatihan training perusahaan.
Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dengan melakukan training diantaranya adalah:
·         Produktivitas yang lebih baik
·         Peningkatan moral
·         Reputasi ditingkatkan
·         Mengurangi stres
·         Pergantian staf yang lebih rendah

Selasa, 02 Desember 2014

Topik Pembahsan Ke- 9 Peran Dalam Pelatihan

Peran Organisasi
Pada dasarnya peran Organisasi dalam pelatihan adalah sebagai promotor atau penyelenggara pelatihan tersebut. Organisasi mengadakan pelatihan untuk para karyawannya agar dapat mengatasi kesenjangan antara skill yang dimiliki para karyawannya dan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu organisasi mengadakan pelatihan tersebut. Selain sebagai penyelenggara pelatihan, organisasi juga memiliki peran-peran lain dalam pelatihan, antara lain :
-       Sebagai sumber dana dalam pelatihan tersebut, tentunya dalam pelathan dibutuhkan dana untuk menyelenggarakan dan mengelola pelatihan tersebut. Disini peran  organisasi sebagai lembaga yang menyediakan segala kebutuhan pelatihan itu. Organisasi mengatur dan mengawasi segala kebutuhan yang yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelatihan.
-       Sebagai fasilitator dalam diklat, organisasi berperan sebagai penyedia semua peralatan dan perlengkapan kegiatan yang akan dilakukan dalam diklat. Organisasi berperan penting dalam sarana dan prasarana tersebut. Jika sarana dan prasarana tersebut tidak terpenuhi dengan baik, maka dapat menghambat berjalannya diklat yang diadakan.
-       Organisasi sebagai perencana diklat, organisasi berperan sebagai perencana dalam diklat tersebut. Organisasilah yang berperan dalam menyusun dan merancang kosep diklat yang akan diadakan itu. Karena diklat diadakan sesuai denan kebutuhan organisasi maka, organisasilah yang merencanakan dan merancang konsep dari diklat yang akan dilaksanakan.
Peran Pelatih Dalam sebuah training, seorang trainer atau pelatih adalah pemimpin. Trainer bertugas mengarahkan peserta training untuk mencapai sebuah tujuan atau goal tertentu. Trainer yang mengendalikan jalannya training, mulai dari mengendalikan waktu training, metode training, serta mengendalikan peserta training agar dapat bersinergi menciptakan training yang kondusif. 
Trainer memiliki peran yang besar dalam sebuah training. Apa saja peran seorang trainer dalamtraining?
1.      Mengatur agenda dan menjaga waktu
2.      Menjaga tujuan pelatihan
3.      Melindungi hak semua peserta
4.      Mendengarkan
5.      Meringkas materi
6.      Reviewing/ Meninjau ulang
7.      Menjaga fokus peserta
8.      Menjaga fokus peserta
9.      Memegang otoritas
10.  Terlibat dengan anggota yang pasif
Peran peserta
Peserta diklat kepemimpinan diberbagai jenjang pada dasarnya dituntut mampu sebagai agen perubahan, sehingga seorang peserta diklat kepemimpinan harus mampu membuat proyek perubahan organisasinya. selanjutnya mencermati tahapan pembelajaran diklat kepemimpinan tersebut ternyata atasan langsung (pimpinan) dari peserta diklat mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai mentor. Permasalahannya adalah bagaimana kesiapan pimpinan peserta diklat menjadi mentor proyek perubahan dimaksud.



 Ajeng Rahmawati Arifin 1445120034