Senin tanggal 13 Oktober 2014,seperti
biasa kita bertemu pada perkuliahan Manajemen Pelatihan , kali ini kita
berdiskusi dengan kelompok dan setelah itu Pak Amril selaku dosen kami
memberikan penjelasan tentang Model – Model Pelatihan
Berikut tentang
materi model model pelatihan:
Model-model Pelatihan
Model pelatihan adalah suatu bentuk pelaksanaan pelatihan
yang didalamnya terdapat program pelatihan dan tata cara pelaksanaannya.
Terdapat
3 model pelatihan yang sering digunakan, ketiga model pelatihan tersebut antara
lain :
ü
Sistem Model
Pelatihan
ini menyediakan ataupun membantu pegawai menunjukan hasil kerja yang sesuai
dengan standar. Dalam pelatihan model ini terdapat 5 fase yang saling terkait.
Kelima fase tersebut antara lain :
1.
Menganalisis kebutuhan
Dalam
hal ini kebutuhan-kebutuhan yang termasuk dalam analisis tersebut menyangkut tentang
uraian pekerjaan yang akan dilakukan, job specification para tim yang tergabung
dalam pelatihan tersebut, siapa saja yang akan mengikuti pelatihan, serta
mendesign dan menentukan tujuan pelatihan agar tepat sasaran.
2.
Mengembangkan dan membuat list kebutuhan untuk pelaksanaan diklat
tersebut
Dalam
hali ini yang dikerjakan adalah membuat daftar hal-hal apa saja yang kiranya
akan dibutuhkan dalam diklat tersebut. Kebutuhan-kebutuhan itu menyangkut
diklat tersebut. Dalam hal ini pengujian kesiapan materi diklat, memvalidasi
bahan yang digunakan untuk penyelenggaraan diklat, menyiapkan narasumber dan
memastikan narasumber dapat hadir tepat waktu serta kebutuhan lainnya seperti
pencahayaan ruangan, kenyamanan tempat diklat, keleluasaan akses bagi narasumber
maupun peserta diklat serta kebutuhan-kebutuhan teknis maupun non teknis yang
lainnya.
3.
Implementasi dan pelaksanaan diklat tersebut
Dalam
hal ini semua persiapan yang telah dilakukan pada tahap ke-2 dalam tahapan ini
tim pelatihan tinggal melaksanakan dan mengkontrol berjalannya diklat.
4.
Mengontrol berjalanya diklat
Saat
diklat tersebut dilaksanakan para tim pelaksana diklat hanya tinggal mengontrol
berjalanya diklat. Apakah ada masalah atau tidak dalam pelaksanaan diklat ini, ataupun
mengantisipasi saat terdapat kesalahan-kesalahan teknis maupun kekurangan
sesuatu dalam pelaksanaan diklat.
5.
Evaluasi pelatihan
Tujuan
evaluasi pelatihan adalah memastikan tujuan diklat terencana dengan baik dan
sesuai dengan harapan perusahaan maupun organisasi.
Dalam
model diklat ini setiap proses terdapat evaluasi tersendiri agar para tim
pembuat diklat mendapat feed back dari setiap proses yang dilakukan.
ü
Model Pengembangan Sistem Pembelajaran (Instructional
system development model)
Model pengembangan sistem instruksional dibuat
untuk menjawab masalah pelatihan. Model ini banyak digunakan dalam organisasi
karena berkaitan dengan kebutuhan pelatihan terhadap kinerja kerja. Tujuan
pelatihan didefinisikan berdasarkan tanggung jawab pekerjaan dan deskripsi
pekerjaan dan atas dasar tujuan pasti kemajuan individu diukur. Model ini juga membantu dalam menentukan dan
mengembangkan strategi yang menguntungkan, mengurutkan konten, dan memberikan
media jenis tujuan pelatihan yang ingin dicapai.
Dalam model
IDS ini fokus utama diadakannya diklat adalah pelatihan dilakukan untuk
mendapatkan hasil atau apa yang dihasilkan dari diklat ini. Dalam model ISD ini
juga terdapat 5 tahapan, kelima tahapan tersebut hampir sama dengan sistem
model. Tahapan atau proses-proses itu antara lain :
1.
Analisis kebutuhan
2.
Perencanaan pelatihan
3.
Pengembangan materi
4.
Pelaksanaan diklat tersebut
5.
Evaluasi diklat
ü
Transitional Model
Model transisi berfokus pada organisasi secara
keseluruhan, yaitu pada visi, misi, dan nilai, yaitu sebagai berikut :
Visi yaitu fokus
pada satu titik bahwa organisasi bertujuan
untuk mencapai sesuatu setelah
waktu tertentu. Pernyataan visi memberi
informasi dimana organisasi melihat
dirinya untuk beberapa tahun ke depan.
Visi mungkin termasuk pengaturan panutan, atau membawa beberapa transformasi
internal atau bertemu dengan beberapa tenggang waktu lainnya.
Misi yaitu menjelaskan keberadaan organisasi. Alasan untuk mengembangkan pernyataan misi adalah untuk
memotivasi, menginspirasi, dan menginformasikan karyawan tentang organisasi.
Pernyataan misi menceritakan bagaimana organisasi ingin dilihat oleh pelanggan,
karyawan, dan semua pemangku kepentingan lainnya.
Nilai merupakan terjemahan dari visi dan misi menjadi
cita-cita menular. Hal ini mencerminkan nilai-nilai yang dipegang teguh
organisasi dan independen dari lingkungan industri saat ini. Misalnya,
nilai-nilai dapat mencakup tanggung jawab sosial, layanan pelanggan yang sangat
baik dan lain-lain.
Misi, visi dan nilai-nilai mendahului tujuan
di dalam loop/lingkaran. Model ini menganggap
organisasi secara keseluruhan. Tujuannya adalah menjaga tiga hal dalam pikiran
sampai model pelatihan selanjutnya dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar