Kamis, 02 Oktober 2014

PENDEKATAN PELATIHAN : MATAKULIAH MANAJEMEN PELATIHAN

 

Pendekatan pelatihan

29 September 2014
Hari ini pembahasan materi kuliah kami yaitu pendekatan pelatihan , seperti biasa pak Amril memaparkan penjelasan materi perkuliahan kami , berikut ini adalah pemaparan dan penjelasan beliau :

Menurut Siapa yang dilatih, ada beberapa pendekatan pelatihan antara lain:
Ø  Pendekatan tradisional yang berfokus pada intervensi oleh adanya pelatihan staf. Pendekatan ini beranggapan bahwa karyawan belum memiliki pengetahuan apa-apa atau kemampuan apa-apa sehingga perlu dilatih sehingga memenuhi kebutuhannya.
Ø  pendekatan experiential menekankan nyata atau disimulasikan situasi dimana para peserta akhirnya akan beroperasi. Pendekatan ini beranggapan bahwa kaeyawan sudah memiliki kemampuan awal sehingga pelatihan ditujukan untuk mengembangkan dan mengarahkan.
Ø  pendekatan berbasis kinerja memberikan penekanan untuk memperoleh keterampilan.
Sasaran atau Objek Dalam proses pelatihan :
1.         Individual objective contoh pribadi yang ingin mengadakan penelitian atas keinginan sendiri.
2.         pencapaian tujuan organisasi Misal UI mau mencapai tujuan researt university maka anggota organisasi membuat mencapai tujuan (dosen semua di suruh untuk meneliti )
3.         Fungsional objectives berdasarkan marketingnya , misal perusahaan ingin mencapai target 4triliun jadi markting,distribusi, pemasaran harus di gerakkan agar omset tercapai
4.         societed objektif :
Organisasi yang mempunyai fungsi sosial misal d area unj masih banyak anak anak terlantar , meminta2 jadi unj belum dapat melakukan societed objektif karena masih banyak anak yg terputus dari sekolah
Berkaitan dengan etika organisasi dan tanggung jawab sosial

Pada akhirnya tujuan pelatihan bagaimana meningkatkan performance , meningkatkan kenerja (knowlade , skill , attitude)
Pelatihan adalah aktivitas memimpin untuk mencapai skill
v  Bukan memenuhi apa yang kita inginkan, tetapi tahu bagaimana mencapainya, oleh karena itu pelatihan berbicara tentang “cara”
v  Bukan dimana kita pergi tapi bagaimana kita mendapatkannya
v  Bukan setinggi apa kita ingin raih, tapi Bagaimana kita tahu how to take off
v  Bukan bermimpi melakukan, tapi bagaimana punya pengetahuan untuk melakukannya
v  Bukan mengeset tujuan tapi lebih pada ke visi.
v  Bukuan tujuan yang kamu set tapi apa you need to achieve it
v  Pelatihan untuk mengetahui dimna anda berdiri
o   Karena melati itu mengubah bukan bertanya yg kemarin uda bagus atau belum
o   Untuk mencapai tidak sekedar main perlu program karena pelatihan perlu melibatkan watu.
PENTINGNYA PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
ü  Pengoptimalkan pemanfaatan sumber daya = untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan individu
ü  Mengembangkan sumber daya
ü  Mengembangkan skill dan kemampuan kerja pada setiap levelnya
ü  Meningkatkan produktivitas
ü  Upaya pengembangan dan peningkatan semangat kelompok
ü  Mengembangkan dan improve the organizational heath culture dan efektivitas.
ü  Peningkatan iklim organisasi
ü  Meningkatkan kualitas, baik kualitas kerja maupun kualitas work-life
ü  Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat
ü  Meningkatkan kesehatan dan keslamatan
ü  Meningkatkan moral of the work force
ü  Membuat image, creating a better corporate image
ü  Meningkatkan keuntungan
ü  Membantu pengembangan organisasi bagaimana membantu pengambilan keputusan dan menyelesaikan masalah. Itu membantu untuk membantu menyampaikan peraturan keputusan
ü  Mengembangkan ketrampilan kepemimpinan, motivasi, esetiaan (loyal), better attitude, dll
MENGAPA MENENTUKAN TUJUAN/SASARAN ITU PENTING?
Kejelasan dari tujuan pelatihan itu deiperlukan oleh trainer supaya dia tau apa yg ia lakukan
Desainer (perancang ) untuk mngukr progres peningkatan kemam[uan dari peserta pelatihan dan jika blum maka diadakan pengevaluasian .
Seorang pelatih tidak semuanya memegang materi pelatiihan
  1. Trainer = pelatih, untuk mengukur progres peserta.
  2. Peserta latihan = membantu mengurangi rasa kecemasan, lebih konsentrasi, lebih mempersiapkan diri.  Jika tujuannya jelas jelas pula pelatihannya. Menjadi tantangan dan dorongan
  3. Designer = perancang pelatihan,dimana disigner membuat rancangan dimana dilaksanakan pelatihan , materinya cocok atau tidak dengan tujuan pelatihan 
  4.  Evaluator = menjadi panduan yang lebih muda untuk menilai program



OLEH :
AJENG RAHMAWATI ARIFIN 
1445120034



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar